Selasa, 04 Desember 2018

Makalah KONSEP dan TUJUAN EVALUASI BK

MAKALAH
“KONSEP DAN TUJUAN EVALUASI BK”
Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat menempuh mata kuliah Evaluasi dan Supervisi BK
Dosen Pengampu :
Agus Wibowo, M.Pd

Di susun oleh :
Kelompok 4
I Made Adianta 15130013
Nyoman Ana Septiani 15130018
Andreana Yekti Pamungkas 15130024
Lina Ramadanti 15130038
Trias Devianti 15130023
Intan Setio Ningrum 15130037




PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHMETRO
T.A 2018
BAB I
PENDAHULUAN
       
A.           Latar Belakang Masalah
Sebagai suatu sistem, program layanan bimbingan dan konseling tentunya meliputi beberapa hal di antaranya yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi. Dalam hal ini ketiga hal tersebut senantiasa saling berkaitan dan berkesinambungan.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa suatu hasil senantiasa dipengaruhi oleh perencanaan, begitu pun pelaksanaan juga memiliki peran yang sangat dominan. Selain itu, kedua hal tersebut akan terlihat manakala proses evaluasi berjalan dengan baik. Dengan demikian, evaluasi dari pelaksanaan program layanan bimbingan ini hendaknya dipersiapkan dengan seksama.
Paparan tersebut menunjukkan bahwa begitu pentingnya peranan evaluasi pada pelaksanaan layanan bimbingan. Hal tersebut pula yang menjadi latar belakang dari makalah ini dengan judul “Evaluasi program bimbingan dan konseling”.

         B.            Rumusan Masalah
Penulisan makalah ini didasarkan pada suatu permasalahan mengenai evaluasi pelaksanaan program layanan bimbingan. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut ini.
        1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi bimbingan dan konseling itu?
2.  Apa yang menjadi tujuan dilakukannya evaluasi layanan bimbingan dan konseling itu?
3. Apa saja yang menjadi objek evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling itu?
 4. Apa yang menjadi keharusan melaksanakan evaluasi bimbingan dan konseling itu?
 
C.           Tujuan
Sesuai dengan apa yang terdapat dalam latar belakang masalah, rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1.  Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang konsep evaluasi BK.
2.  Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pengertian evaluasi BK.
3.  Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang tujuan evaluasi BK.
4.Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang Objek evaluasi BK dan keharusan melaksanakan evaluasi BK

BAB II
KONSEP dan  EVALUASI BK
A. Konsep BK
1. Pengertian Konsep BK
Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena  lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ), mendefinisikan konsep sebagai berikut: (1) suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan  bermakna, (2) suatu pengertian tentang suatu objek, (3) produk subjektif yang berasal dari cara  seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan  suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat  abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari  pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu. Dengan menggunakan definisi pembentukan  konsep, Woodruff menyarankan bahwa suatu pernyataan konsepsi dalam suatu bentuk yang  berguna untuk merencanakan suatu unit pengajaran ialah suatu deskripsi tentang sifat-sifat suatu  proses, struktur atau kualitas yang dinyatakan dalam bentuk yang menunjukkan apa yang harus  digambarkan atau dilukiskan sehingga siswa dapat melakukan persepsi terhadap proses, struktur atau kualitas bagi dirinya sendiri.

B. Evaluasi BK
1. Pengertian Evaluasi BK
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Evaluation. Dalam buku “Essentials of Educational Evaluation”, Edwind Wand dan Gerald W. Brown, mengatakan bahwa : “Evaluation rafer to the act or prosses to determining the value of something”. Jadi menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari pada sesuatu. Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diharapkan oleh Departemen Pendidikan.
Perlu dijelaskan disini bahwa evaluasi tidak sama artinya dengan pengukuran (measurement). Pengertian pengukuran (measurement) adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas dari pada sesuatu.
Dari definisi evaluasi atau penilaian dan pengukuran (measurement) yang disebut diatas, maka dapat diketahui perbedaannya dengan jelas antara arti penilaian dan pengukuran. Sehingga pengukuran akan memberikan jawaban terhadap pertanyaan “How Much” (berapa banyak), sedangkan penilaian akan memberikan jawaban dari pertanyaan “What Value” (apa nilai).
Walaupun ada perbedaan antara pengukuran dan penilaian, namun keduanya tidak dapat dipisahkan. Karena antara pengukuran dan penilaian terdapat hubungan yang sangat erat. Penilaian yang tepat terhadap sesuatu terlebih dahulu harus didasarkan atas hasil pengukuran-pengukuran. Pada akhir pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling selalu tercantum suatu kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana tertentu.
Pendapat “Good” yang dikutip oleh I.Jumhur dan Moch. Surya (1975:154), tentang evaluasi adalah: “Proses menentukan atau mempertimbangkan nilai atau jumlah sesuatu melalui penilaian yang dilakukan dengan seksama”.
Evaluasi ini dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data) untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan ketercapaian) kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.
Lebih jauh Moch. Surya mengemukakan menilai bimbingan pada hakekatnya mengetahui secara pasti tentang bagaimana organisasi dan administrasi program itu, bagaimana guru-guru dan petugas-petugas bimbingan lainnya dapat berpartisipasi bagaimana pelaksanaan konseling dan bagaimana catatan-catatan kumulatif dapat dikumpulkan. Uraian tersebut merupakan penjabaran dari proses kegiatan Bimbingan dan Konseling, yang akhirnya perlu pula diketahui bagaimana hasil dari pelaksanaan kegiatan itu. Dengan kata lain bahwa penilaian yang dilakukan terhadap kegiatan Bimbingan dan Konseling ditujukan untuk menilai bagaimana kesesuaian program, bagaimana pelaksanaan yang dilakukan oleh para petugas Bimbingan, dan bagaimana pula hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa evaluasi terhadap kegiatan Bimbingan dan Konseling, mengandung tiga aspek penilaian, yaitu:
1. Penilaian terhadap program Bimbingan dan Konseling.
2. Penilaian terhadap proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
3. Penilaian terhadap hasil (Product) dari pelaksanaan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling.
B. Tujuan Evaluasi BK
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan suatu program, hal ini program Bimbingan dan Konseling, peranan evaluasi sangatlah penting. Hasil evaluasi akan memberikan manfaat yang sangat berarti bagi pelaksanaan program tersebut untuk selanjutnya.
a.  Tujuan Umum
Secara umum, penyelenggaraan evaluasi bimbingan dan konseling bertujuan sebagai berikut:
1) Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbinga dan konseling.
2) Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas strategi pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
3) Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling ditujukan untuk:
Meneliti secara berkala pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
Mengetahui tingakt efesiensi dan efektifitas dari layanan bimbingan dan konseling.
 Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan atau perlu diadakan perbaikan dan pengembangan.
Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha menunjang keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
b. Tujuan Khusus
Sedangkan secara khusus tujuan evaluasi bimbingan dan konseling adalah:
1) Untuk mengetahui jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling apakah sudah ada atau belum diberikan kepada siswa di sekolah (madrasah)
2)   Untuk mengetahui aspek-aspek lain apakah yang perlu dimasukkan kedalam program bimbingan untuk perbaikan layanan yang diberikan.
3)   Untuk membantu kepala sekolah (madrasah), guru-guru termasuk pembimbing atau konselor dalam melakukan perbaikan tata kerja mereka dalam memahami dan memenuhi kebutuhan tiap-tipa siswa.
4)   Untuk mengetahui dalam bagian-bagian manakah dari program bimbingan yang perlu diadakan perbaikan-perbaikan.
5)    Untuk mendorong semua personil bimbinga agar bekerja leih giat dalam mengembangkan program-program bimbingan.

C. Objek evaluasi
Berdasarkan objek, evaluasi di bagi dalam beberapa jenis yaitu :
1.      Evaluasi input
Evaluasi input yaitu evaluasi terhadap siswa mencakup kepribadian, sikap, da keyakinan.  Tujuan utama input adalah untuk mentukan bagaimana memanfaatkan input dalam mencapai tujuan program. Contoh :  program pemanduan anak bakat. Tujuan adalah, untuk mengembangkan kemampuan anak berbakat dalam bidang musik. Maka dalam program itu dinilai input yang bagaimanakah dapat menunjang pencapaian tujuan tersebut. Antara lain :
a.       Program pembinaan
b.      Biaya
c.       Hamabatan-hambatan
d.      Strategi yang mungkin dipilih
e.       Fasilitas belajar
f.       Lingkungan
g.      Sarana prasarana
h.      Bagaimana kualitas anak berbakat
i.        Kualitas staf yang mampu mendukung kegiatan belajar

2.      Evaluasi transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran antara lain materi, media, metode-metode dan lain-lain.
3.      Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
D. Keharusan Melaksanakan Evaluasi BK
Membuat evaluasi berarti membentuk pendapat efisiensi dan efektifitas dari usaha-usaha untuk mencapai tujuan-tujuan, dengan menggunakan standar atau kriteria tertentu sebagai patokan. Dalam hal membuat evaluasi terhadap program bimbingan diselidiki apakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah membawa efek-efek yang diharapkan sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan untuk kegiatan-kegiatan. Teknisnya ialah dengan menerapkan kriteria-kriteria tertentu yang menjadi dasar penilaian terhadap efektifitas program bimbingan. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan bimbingan diinstitusi pendidikan dapat dibuktikan manfaat dan kegunaannya, sehingga pihak-pihak yang menginfestasikan tenaga dan dana dapat diyakinkan bahwa investasi itu tidak percuma. Dalam kenyataanya kiranya tidak ada program yang akan terbukti seluruhnya telah baik dan sempurna, sekurang-kurangnya setelah program ini dilaksanakan selama beberapa kurun waktu tertentu (satu tahun). Kebutuhan-kebutuhan orang muda yang dilayani melalui program bimbingan dari generasi ke generasi akan berubah, sehingga tujuan-tujuan yang ingin dicapai harus diubah dan kegiatan-kegiatan bimbingan harus ikut berubah. Namun perubahan-perubahan itu harus ditetapakan arah dan bentuknya berdasarkan data yang jelas, bukan atas dasar pandangan pribadi anggota-anggota staf pembimbing atau kesukaan mereka.
Evaluasi dapat bersifat formal atau dapat pula bersifat informal. Evaluasi formal mencakup suatu penelitian yang sistematis dan ilmiah, berdasarkan suatu desain dan dengan menggunakan metode serat alat/sarana tertentu. Evaluasi formal berusaha menentukan apakah kegiatan-kegiatan bimbingan yang telah dilakukan menurut rencana program yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, memang mencapai efek-efek yang diharapkan. Bagian inti dari evaluasi formal terletak dalam penentuan dan pelaksanaan prosedur yang sesuai untuk mengadakan suatu penelitian, apakah aktifitas-aktifitas bimbingan yang telah dilaksanakan menghasilkan perubahan-perubahan dalam perilaku orang-orang muda, menurut kriteria yang selaras dengan tujuan-tujuan layanan bimbingan
Sedangkan evaluasi informal adalah suatu proses penilaian terhadap efektifitas layanan bimbingan dan konseling tanpa berpegang pada suatu desain ilmiah dan tanpa menggunakan metode serta alat yang ditetapkan dalam desain. Evaluasi informal biasanya dilakukan sambil berjalan; dan merupakan kegiatan mental seseorang yang sedang menunaikan tugas.
Seorang professional yang melibatkan dirinya dalam tugas yang diembannya, akan cenderung untuk mencari indikasi-indikasi yang member balikan kepadanya tentang efek-efek dari tindakannya dan tentang persepsi orang-orang terhadapnya. Namun, evaluasi informal ini dapat dipengaruhi oleh prasangka-prasangka dan perasaan-perasaan pada orang professional itu sendiri, sehingga indikasi-indikasi yang ditemukannya mudah diartikan lain dari pada makna yang sebenarnya. Dalam kenyataan, evaluasi informal kerap mendasari keputusan-keputusan yang diambil mengenai perubahan-perubahan di dalam pengerahan tenaga dan bentuk kegiatan bimbingan. Oleh karena itu, suatu program bimbingan yang tidak memasukkan rencana dan pelaksanaan proyek evaluasi formal, tetapi mengandung kelemahan, betapapun tingginya frekuensi evaluasi informal.
Evaluasi atau penilaian diadakan melalui peninjauan terhadap hasil yang diperoleh setelah orang-orang muda berpartisipasi secara aktif dalam beberapa kegiatan bimbingan dan melalui peninjauan terhadap kegiatan-kegiatan itu sendiri dalam berbagai aspeknya.
1) Peninjauan evaluatif yang pertama memusatkan perhatian pada efek-efek yang dihasilkan, sesuai dengan tujuan-tujuan bimbingan, dan dikenal dengan istilah evaluasi produk atau evaluasi rendemen.
2)  Peninjauan evaluatif yang kedua memusatkan perhatian kepada aspek-aspek kegiatan-kegiatan bimbingan yang mendahului tercapainya efek, termasuk tujuan-tujuan bimbingan, dan dikenal dengan nama evaluasi proses.
Evaluasi produk dan evaluasi proses keduanya bersifat komplementer. Evaluasi produk hanya meninjau efeknya, dan tidak memandang proses yang mendahului timbulnya efek. Seandainya produk yang dihasilkan kurang memuaskan; maka hal itu dapat kita temukan dengan cara menyoroti proses dalam pembimbingan secar kritis. Peninjauan evaluatif terhadap proses dapat menemukan kelemahan-kelemahan tertentu menjadi faktor-faktor penyebab bahwa hasilnya kurang memuaskan. Dengan demikian, evaluasi proses akan sangat bermanfaat  sebagai dasar bagi tindakan-tindakan korektif terhadap seluruh aktifitas bimbingan, sehingga produk yang dihasilkan akan lain atau dapat ditingkatkan.
Melalui evaluasi produk ini dapat diketemukan kelemahan-kelemahan dalam:
1.      Perencanaan program bimbingan
2.      Pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam bimbingan
3.      Pengarahan tenaga-tenaga bimbingan
4.      Supervise dan koordinasi yang diadakan oleh koordinaor bimbingan
5.      Persediaan dan penggunaan sarana-sarana material secara teknis dan,
6.      Kerjasama antara tenaga-tenaga pembimbing
7.      Pengelolaan administrasi bimbingan
Meskipun keharusan untuk mengadakan evaluasi formal sepenuhnya diakui, namun    kenyataan di lapangan kita kerap menghadapi hambatan-hambatan yang menyangkut:
a.  Waktu dan tenaga staf pembimbing sudah terserap habis oleh kesibukan rutin mengelola kegiatan-kegiatan bimbingan, sehingga evaluasi, selain yang informal tidak terjangkau.
b.   Konselor sekolah menganggap dirinya kurang kompeten mengadakan studi evaluasi karena bekal yang diperoleh selama masa studi prajabatan dalam perencanaan dan pelaksanaan riset kurang.
c.   Perubahan-perubahan dalam perilaku orang muda yang bukan berupa prestasi-prestasi dibidang belajar kognitf, yaitu sikap, kebiasaan, kerelaan, dan perasaan, tidak mudah diukur dan dinilai dengan menggunakan metode serta alat yang tersedia sampai sekarang.
d.   Data yang terkumpul dalam rangka pengelolaan kegiatan bimbingan kerap tidak dikumpulkan dengan maksud menggunakannya sebagai data yang relevan bagi suatu studi evaluasiprogram, tetapi terkumpul dan tersimpan untuk maksud yang lain.
e.   Studi evaluasi membutuhkan biaya tersendiri,sedang dana yang dialokasikan untuk program bimbingan pada umumnya menutup pengeluaran untuk kegiatan-kegiatan bimbingan yang rutin saja.
f.    Sangat sulitlah mendapatkan suatu kelompok kontro, seandainya akan diterapkan metode penelitian eksperimental.
g.  Tidak mudah menetapkan kriteria-kriteria yang dapat diandalkan dan tepat bagi evaluasi formal dalam lingkup layanan bimbingan.
h.   Menurut pandangan shaw dalam bukunya the function of theoty in guidance program (1968), ciri-ciri kepribadian yang menyertai pengambilan sikap evaluatif tidak menunjukkan korelasi positif dengan cirri-ciri kepribadian yang pada umumnya ditemukan pada orang-orang yang berniat terhadap profesi sebagai konselor sekolah.
Evaluasi produk terutama akan menyangkut kegiatan-kegiatan professional ekstern, khusunya layanan langsung kepada orang-orang muda. Untuk memperoleh produk yang diharapkan, dilakukan banyak kegiatan yang lain, yang lebih sering berkaitan dengan segi-segi proses membimbing dan dibimbing, seperti kegiatan professional intern, kegiatan-kegiatan tersebut sering mendapat sorotan khusus dalam rangka evaluasi proses.  


BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari paparan yang dikemukakan tersebut, dapatlah ditarik suatu kesimpulan mengenai evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut ini.
1.      Evaluasi adalah Proses menentukan atau mempertimbangkan nilai atau jumlah sesuatu melalui penilaian yang dilakukan dengan seksama.
2.      Tujun dari dilakukannya evalusi pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling adalah untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian program layanan bimingan terebut.
3.      Prosedurnya meliputi fase persiapan, fase persiapan alat/instrument evaluasi, fase pelaksanaan kegiatan evaluasi, fase menganalisis hasil evaluasi, fase penafsiran atau interprestasi dan pelaporan hasil evaluasi.




















DAFTAR PUSTAKA

Taufik Yusuf dan M. Fatchurahman. 2014. Evaluasi Pelaksaan Program Bimbingan Dan Konseling Pada Sekolah Menengah Pertama Di Kota Palangkaraya. Jurnal Pendidikan .No 2. Jilid 9  ( staff.uny.ac.id/sites/default/files/.../materi-kuliah-evaluasi-bk-1.pdf diakses pada 22 Oktober 2018)

Sudijono, A. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Biografi Lina Rahmadanti

BIOGRAFI PENULIS

LINA RAMADANTI
Seorang pemudi yang lahir di Metro Kibang 10 Januari  1998. Penulis mempunyai keturunan jawa dari ibu dan sunda dari ayah nya. Penulis adalah anak pertama. Sekarang penulis berumur 20 tahun.
Riwayat pendidikan
TK       : TK Dharma Wanita Metro Kibang
SD : SD Negri 2 Metro Kibang
SMP : SMP Negri 1 Metro Kibang
SMA : SMA Negri 1 Kibang
PT : Universitas Muhammadiyah Metro Lampung

Beberapa pengalaman penulis, ia menjadi bendahara OSIS ketika SMP (2011), menjadi wakil ketua OSIS ketika SMA (2014), menjadi Ketua Pradana Putri ketika SMA (2014), menjadi wakil ketua Karateka ketika SMA,  purna raida V Lampung (2016) mewakili Universitas Muhammadiyah Metro, purna LPK Dispora Lampung mewakili Lampung Timur (2017), menjadi wakil ketua Dewan Kerja Ranting kec.metro kibang (2017), Pembantu pembina Pramuka di SMP N 1 Kibang & SMA N 1 Kibang (saat ini).
Penulis bercita-cita ingin menjadi seorang dosen, sehingga pada saat ini ia sedang menempuh pendidikan strata satu di perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Metro. Dengan harapan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk dapat mewujudkan cita-cita nya tersebut.

Minggu, 27 Mei 2018

Makalah STANDARISASI PROFESI KONSELOR

TUGAS KELOMPOK
STANDARISASI PROFESI KONSELOR

DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT
MENEMPUH MATA KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN DAN BK
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Juhri Abdul Mu’in., M.Pd







KELOMPOK 6
Afifa Zulfa Maharama (15130030)
Aditya Nurikhwan (15130029)
Andreana Yekti Pamungkas (15130024)
Lina Rahmadanti (15130038)
Suci Amanah Billa (15130021)



PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN AKADEMIK 2017/2018

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang atas izin dan kuasa-Nya makalah yang berjudul “Standarisasi profesi konselor” dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat menempuh mata kuliah Profesi Kependidikan dan BK
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. H. Juhri Abdul Mu’in, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Profesi Kependidikan dan BK dan kepada teman-teman yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini banyak kendala yang kami hadapi dan kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi kami.
Metro,     Maret 2018

penyusun









DAFTAR ISI

COVER i
KATA PENGATAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penulisan Makalah 1
Sistematika Makalah 1

BAB II PEMBAHASAN
Visi dan Misi 3
Fungsi, Tugas dan Kegiatan 5
Tugas dan Kegiatan Tenaga Profesi Konseling 6
Bidang Pelayanan Profesi 7
Kompentensi Utama Minimal Profesi 8
Standar Pendidikan 17

BAB III TANGGAPAN 20
BAB IV KESIMPULAN 21
DAFTAR PUSTKA
















 BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pendidikan merupakan dasar dari segala bidang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa baik formal maupun non formal. Pendidikan diselenggarakan untuk memberikan dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan bagi peserta didik. Pendidik diharapkan mampu membentuk sumber daya manusia yang berkualitas mandiri. Pendidik seharusnya adalah seorang pendidik yang professional di bidangnya agar dapat memberikan kualitas terhadap peserta didik.
Dewasa ini masih banyak yang belum memahami standarisasi professional konselor sehingga menganggap konselor atau guru BK adalah polisi sekolah padahal konselor memiliki visi misi , fungsi dan kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang konselor
Maka dalam makalah ini akan membahas standarisasi professional konselor

Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan teoritik
Pembaca dapat memahami dan mengerti standarisasi professional konselor
Tujuan empirik
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah Profesi Kependidikan dan BK

Sistematika Makalah
Makalah dimuat berdasarkan sistematika yaitu:
● Judul
● Kata Pengantar
●Daftar Isi
● BAB I Pendahuluan
a. Latar belakang masalah
d. Tujuan penulisan makalah
e. Sistematika makalah
●  BAB II Pembahasan
a. Visi dan Misi
b. fungsi, tugas dan kegiatan
c. Bidang Pelayanan Profesi
d. Kompetensi utama minimal profesi
e. standar pendidikan
 
●BAB III Tanggapan
●BAB IV Kesimpulan
●Daftar Rujukan



















BAB II
PEMBAHASAN

Visi dan Misi
Perumusan visi dan misi profesi konseling harus dilihat dalam konteks dan prospektif  dan kehidupan masyarakat luas secara menyeluruh dan konperehensif.
 Profesi konseling merupakan keahlian pelayanan pengembangan pribadi dan pemecahan masalahyang mementingkan pemenuhan kebutuhan dan kebahagian pengguna sesuai dengan martabat, nilai, potensi, dan keunikan individu berdasarkan kajian dan penerapan ilmu dan teknologi dengan acuan dasar ilmu pendidikan dan psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan konseling yang diwrnai oleh budaya  pihak – pihak yang terkait .dengan demikian paradikma  konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam bingkai budaya.
Konseling  sebagai  ilmu dan profesi harus mampu memberikan sumbangan bagi dunia pendikan nasional  serta kehidupan  masyarakat dan bangsa pada umumnya . visi rofesi konseling tidak lagi dibatasi hanya di sekolah,melainkan juga menjangkau bidang – bidang diluar sekolah yang memberikan nuansa dan corak pada penyelenggara pendidikan  dan pengembangan sumber daya manusia yang lebih sensitfe,antisipati f,proaktif dan responsive terhadap perkembagan   peserta didik dan warga masyarakat.
Dari sudut pandang profesi bantuan ( helping profession) pelayanan konseling  diabadikan dalam peningkatan  harkat dan martabat kemanuasian dengan cara memfasilitasi perkembangan individu atau kelompok individu sesuai dengan kekuatan,kemampuan potensi dan aktual serta peluang-peluang yang dimilikinya,dan membantu nengatasi kelemhan dan hambatan serta kendala yang dihadapi dalam perkembangan dirinya . pandangan terhadap manusia dari segi potensinya yang positif adalah sesuatu yang memerikan cirri pelayanan konseling dalam konteks pendidikan yang membedakanya dari persepektif pelayanan medis/klinis yang cenderung melihat dari sudut patologi.
Konseling tidak lagi  hanya dipelajari sebagai  seperangkat teknik,melaikan sebagai kerangka berpikir dan bertindak,yang bernuansa kemanusian,dan keindividuan. Nuansa dimaksud akan lebih tampak dalam masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society) yang menempatkan orientasi kemanusian dan belajar sepanjang hayat sebagai central feature kehidupan masyarakat kini dan yang akan datang. Proses pembelajaran mencangkup usaha yang secara sadar dan intensional bertujuan untuk secara terus – menerus meningkatkan atau memperbaiki kondisi sasaran pendidikan untuk bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Kerangka konseling seperti ini bersifat holistikyang menyatu paukan hakikat kemanusian,wawasan dan keilmuan keterampilan, nilai serta sikap dalam pelayanan.
Orientasi pelayanan konseling begeser dari supply-side ke demande-side yang menuntut upaya proaktif dalam melayani warga masyaraka yang menjadi target pelayanan, menggunakan berbagai sumber dan teknologi informasi untuk memperkaya peranan profesional ,mengembangkan manajemen informasi dan jaringan kerja serta memanfaatkan berbagai jalur dan setting layananbaik formal maupun nonformal.
  Profesi konseling senantiasa terbuka untuk berkembang selaras dengan perkembangan ilmu pngetahuan, teknologi dan seni serta tuntutan lingkungan akademis dan professional, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi dunia pendidikan nasional dan kehidupan manusia pada umumnya.
Sejalan dengan visi yang dirumuskan, maka misi konseling difokuskan kepada:
Misi pendidikan, yaitu mendidik peserta didik dan warga masyarakat melalui pengembangan perilaku aktif-normatif dalam kehidupan keseharian dan yang terkat dengan masa depan
Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi perkembangan individu di dalam pendidikan formal dan nonformal, keluarga, instansi, dunia usaha dan dunia industry, serta kelembagaan masyarakat lainnya kearah perkembangan optimal melalui straegi upaya pengembangan individu , perkembangan lingkungan belajar, dan lingkungan lainnya  serta kondisi tertetu sesuai dengan dinamika perkembangan masyarakat
Misi pengentasan masalah, yaitu membantu dan memfasilitasi pengentasan masalah individu megau kepada kehidupan sehari-hari yang efektif.


Fungsi, Tugas dan Kegiatan
Fungsi pelayanan konseling
Pelayanan konseling mengemban sejumlah fungsi konseling yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatannya untutk semua klien atau pengguna. Fungsi-fungsi tersebut adalah :
Fungsi pemahaman, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan individu dan atau kelompok yang mendapat pelayanan , pemahaman itu sendiri, lingkungan dan berbagai informasi yang di perlukan.
Fungsi pencegahan, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan kondisi bagi tercegahnya atau terhindarnya individu dan atau kelompok yang mendapat pelayanan dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam kehidupan dan proses perkembangannya.
Fungsi pengentasan, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan kondisi bagai terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan dalam kehidupan dan atau perkembangannya yang dialami oleh individu dan atau kelompok yang mendapat pelayanan.
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan terpelihara dan terkembangannya berbagai potensi dan kondisi positif individu dan atau kelompok yang mendapat pelayanan dalam rangka perkembangan diri/kelompok secara mantap dan berkelanjutan.
Fungsi advokasi, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan kondisi pembelaan terhadap pemgingkaran atas hak-hak dan atau kepentingan pendidikan/perkembangan yang dialami klien atau pengguna pelayanan konseling.

Tugas dan kegiatan tenaga profesi konseling
Tugas pokok
Tugas pokok tenaga profesi konseling adalah melaksanakan pelayanan konseling yang mendukung terlaksananya fungsi-fungsi konseling. Secara garis besar tugas tersebut dapat dikelompokan ke dalam lima kategori kegiatan pelayanan berikut.
Kegiatan pelayanan konseling ynag mendukung fungsi pemahaman.
Kegiatan pelayanan konseling yang mendukung fungsi pencegahan.
Kegiatan pelayanan konseling yang mendukung fungsi pengentasan.
Kegiatan pelayanan konseling yang mendukung fungsi pemeliharaan dan pengentasan.
Kegaitan pelayanan konseling yang mendukung fungsi advokasi.

Kegiatan pengelolaan
Selain menjalankan tugas-tugas pokok pelayanan terhadap klien atau para pengguna pelayanan konseling, tenaga profesi konseling juga melaksanakan kegiatan pengelolaan, terutama pengelolaan yang menyertai kegiatan pelayanan konseling. Kegiatan pengelolaan pelayanan konseling ini di mulai dari penyususnan/perencanaan program pelayanan, pelaksanaan program-program yayng direncanakan itu, evaluasi hasil dan proses pelayanan, kegiatan tndak lanjut, serta pelaporannya.
Kegiatan pengelolaan itu terutama diperlukan bagi tenaga profesi konseling yang bekerja dalam kaitan dengan lembaga tertentu, baik pada setting persekolahan maupun di luarnya. Lebih jauh, pelayanan konseling dalam praktik mandiri (privat) juga memerlukan pengelolaan agar pelayanan praktik mandiri tidak bersifat acak dan tanpa kendali, melainkan terlaksana secara teratur, teradminitrasi dan terdokumentasi, sehingga akuntabilitasnya terjamin.
Kegiatan kolaborasi professional
Dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan dan pengelolaan konseling tenaga profesi konseling pada umumnya bekerja sendiri, sedangkan untuk program-program tertentu bekerja sama dengan tenaga professional sekenis dan atau lainnya. Dalam rangka kegiatan pelayanan bantuan yang lebih luas, tenaga profesi konseling dapat, dan dalam keadaan tertentu bahkan perlu, bekerja sama dengan tenaga profess lainnya.
Kegiatan keorganisasian
Sebagai anggota masyarakat profesi, tenaga profesi konseling tergabung di dalam organisasi profesi (dalam hal ini Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia-ABKIN). Tenaga profesi konseling diharapkan secara aktif berperan di dalam organisasi profesi untuk kepentingan dirinya sebagai tenaga profesi, dan untuk bersama-sama anggota lainnya mengembangkan profesi konseling terikat secara keilmuan dan moral dengan organsasi profesi melalui diaplikasikanya kode etik konseling yang harus di patuhi oleh seluruh tenaga profesi konseling.


Bidang Pelayanan Profesi
Pada dasarnya pelayanan profesi konseling merupakan usaha membanu individu dalam mencari dan menetapkan pilihan serta mengambil keputusan yang menyangkut kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, perencanaan dan pengembangan karir, kehidupan keluarga, serta kehidupan keberagaman. Pelayanan profesi konseling didasarakan atas hakikat konseling sebagai filsafat, komitmen, pandangan hidup, sikap, tidakan dan pandangan dunia yang mewarnai komitmen tenaga profesi konseling atas pekerjaannya. Atas dasar hal tersebut, dilihat dari subtansi pelayanannya, bidang pelayanan profesi konseling digolongkan sebagai berikut :
Bidang pelayanan kehidupan pribadi, membantu individu menilai kecakapan, minat, bakat, dan karakteristik kepribadian diri sendiri untuk mengembangkan diri secara realistik
Bidang pelayanan kehidupan sosial, membantu individu menilai dan mencari alternatif hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan temana sebaya atau dengan lingkungan sosial yang lebih luas
Bidang pelayanan kegiatan belajar, membantu individu dalam kegiatan belajarnya dalam rangka mengikuti jenjang dan jalur pendidikan tertentu dan / atau dalam rangka menguasai sesuatu kecakapan dan ketrampilan tertentu
Bidang pelayanan perencanaan dan pengembangan karir , membantu individu dalam mencari dan menetapkan pilihan serta mengambil keputusan berkenaan dengan karir tertentu, baik karir dimasa depan maupun karir yang sedang dijalaninya.
Bidang pelayanan kehidupan berkeluarga, membantu individu dalam mencari dan menetapkan serta mengambil keputusan berkenaan dalam rencana perkawinan dan/atau kehidupan berkeluarga yang dijalaninya
Bidang pelayanan kehidupan keberagaman, membantu individudalam memantapkan diri berkenaan dengan prilaku keberagaman menurut agama yang dianutnya.

Kompetensi utama minimal profesi
Kompetensi merupakan komponen utama dari standar profesi disamping kode etik sebagai regulasi, perilaku profesi dan kredensi yang ditetapkan dalam prosedur dan system pengawasan tertentu. Ko petensi diartikan dan di maknai sebagai perangkat perilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi dan infestifigasi mengananlisis dan memikirkan, serta memberikan perhatian, dan mempersepsi yang mengarahkan seseorang menemukan cara cara untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efesien. Kompetensi bukanlah suatu titik akhir dari suatu upaya melainkan suatu proses berkembang dan belajar sepanjang hayat.
Kompetensi utama minimal (KUM)
Kompetensi profesi konseling yang dirumuskan disini belum secaa khusus mengacu pada enam bidang pelayanan profesi konseling seperti  dikemukakakn diatas melainkan rumusan umum yang materi nya bersifat utama dan minimal. Dikatakan utama sebagai utama minimal karena materi kompetensi tersebut bersifat esensial dan pokok serta tidak boleh dikurangi, yang harus di kuasai oleh semua keahlian konseling apabila kompetensi minimal itu telah di kuasai dengan baik, selanjutnya dapat dikembangkan secara lebih terfokus ke dalam konteks kekhususan setting konseling atau kekhususan bidang pelayanan konseling.
KUM Profesi Konseling merupakan keterpaduan kemampuan personal, keilmuan dan teknologi, serta sosial yang secara menyeluruh membentuk kemampuan  standar profesi konseling, KUM ini harus di kuasai oleh tenaga profesi konseling sejak jenjang sarjana (s1) konseling untuk memberikan jaminan kepada pengguna memperoleh pelayanan yang benar-benar bermutu dan terhindar dari malpraktik. Konselor (konselor umum, lulusan PPK : Sp.1) menguasai KUM profesi konseling (yang telah di perolehnya pada jenjang S1) ditambah dengan praktik intensif dan berfariasi dalam berbagai setting kehidupan setara dengan minimal 600 jam pengalaman nyata dilapangan. Lebih jauh konselor spesialis (lulusan PPK : Sp.2) diatas kompetensi konselor umum, memiliki kompetensi spesialis dan spesialisasi bidang pelayanan profesi konseling tertentu.
Subtansi kompetensi  utama minimal
KUM profesi konseling ditempat dan di upayakan penguasaanya sejak jenjang pendidikan sarjana S1 konseling. Dalam kaitan ini, KUM disusun dan dikelompokan dengan memperhatikan arah pengembangan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap ( WPKNS) calon tenaga profesi konseling serta arah pengembangan kemampuan berkarya. Kedua arah pengembangan ini tidak lain adalah demi terbinanya kemampuan untuk terlaksanan nya fungsi, tugas dan kegiatan yang hendaknya secara profesinal dilakukan oleh tenaga profesi konseling.
Pengelompokan subtansi KUM
Pengembangan WPKNS yang terarah kepada dikuasai nya KUM profesi konseling di fokuskan kepada subtansi pokok berikut :
Dasar dan dinamika tingkah laku manusia dan individu dalam budaya nya
Hakikat dan upaya pendidkan
Hakikat, proses dan pengalaman pelayanan konseling
Dasar pemahaman konseling
Perkembangan dan karakteristik individu
Perkembangan karir
Teori, jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling
Pendekatan dan teknik konseling
Hubungan sosial dan prosedur kelompok dalam konseling
Pengukuran dan evaluasi
Informasi pendikan dan jabatan
Statistic dan ristek
Pengelolaan program pelayanan konseling
Pengalaman praktik tersuper visi
Profesi dan organisasi profesi
Lebih jauh, pengembangan kemapuan berkarya mengarahkan pengelompokan KUM konseling, yang subtansi pokoknya adalah focus pengembangan WPKNS diatas, kedalam lima pengelompokan berikut.
Kompetensi pengembangan kepribadian atau KPK, yaitu kompetensi yang berkenaan dengan pengembangan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berbudi luhur, berkepribadian mantap, mandiri dan mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Kompetensi landasan keilmuan dan keterampilan (KKK), yaitu kompetensi yang berkenaan dengan bidang keilmuan sebagai landasan keterampilan yang hendak dibangun
Kompetensi keahlian berkarya (KKB), yaitu kompetensi yang berkenaan dengan kemapuan berkarya dengan penguasaan keterampilan yang tinggi
Kompetensi perilaku berkarya (KPB), yaitu kompetensi berkenaan dengan perilaku berkarya berlandaskan dasar-dasar keilmuan dan profesi sesuai dengan pilihan karir dan profesi.
Kompetensi berkehidupan bermasyarakat profesi (KBB), yaitu kompeteni yang berkenaan dengan pemahaman kaidah kehidupan dalam masyarakat profesi sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya

Standar pendidkan
E. Standar pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan tenaga profesi konseling, terutama pendidikan prajabatan, menjadi tanggung jawab perguruan tinggi (LPTK) , sementara pendidikan dalam jabatan dikembangkan secara kolaboratif antara perguruan tinggu, pengguna, dan organisasi profesi. Pendidikan prajabatan tenaga profesi konseling seyogyanya dikembangkan bersama perguruan tinggi dan organisasi profesi dengan mengacu kepada kopetensi  dan standar profesi yang digariskan.
Program pendidikan sarjana (S1)  konseling
Visi dan misi
Visi dan misi umum program pendidikan sarjana (S1) konseling mengacu pada visi dan misi profesi konseling
Misi khusus program ini adalah menyiapkan sarjana (S1) konseling yang memiliki kemampuan umum minimal prodesi konseling dan kemampuan mengimplementasikan terutama dalam setting sekolah
Tujuan
Tujuan umum
Pendidikan sarjana (S1) konseling bertujuan untuk menyiapkan sarjana yang memiliki kemampuan dasar profesi dengan KUM dibidang konseling.

Tujuan khusus
Tujuan khusus pendidikan sarjana (S1) konselingadalah untuk mempersiapkan :
Sarjana yang menguasai KUM profesi konseling. Secara khusus, kemampuan sarjana konseling diorientasikan kepada pelayanan konseling untuk peserta didik  pada setting pendidikan formal dan nonformal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dengan hal ini sarjana konseling yang bidang keilmuannya termasuk bidang pendidikan itu, selain memperoleh ijazah sarjana konseling juga mendapat semacam sertifikat kopetensi pendidikan /konseling.
Sarjana yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti program pendidikan profesi konselor (PPK, khusunya program spesialis I) dan program megister (S2) konseling.

 Kemampuan dan kewenangan
Kemampuan dasar profesional dangan KUM profesi konseling
Kewenangan bekerja
Sarjana (S1) konseling berwenang menyelenggarakan pelayanan profesional dasar konseling pada setting pendidikan formal dan nonformal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sarjana konseling yang bekerja dibidang pendidikan disebut konselor menurut jenjang jabatan fungsional sesuai dengan pperaturan yang berlaku.
Kurikulum
Pokok-pokok materi kurikulum
Materi pokok kurikulum program S1 konseling merupakan serangkain mata ajaran yang membina dan mengintegrasikan segenap KUM profesi konseling, dengan fokus khusus pelayanan konseling  pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Cakupan dan struktur kurikulum
Cakupan kurikulum program S1 konseling adalah segenap unsur KUM profesi konseling.
Dan 2) yang dikemas ke dalam sejumlah mata kuliah menurut struktur sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam struktur kurikulum yang lebih luas, gugusan mata kuliah yang mendukung KUM konseling itu dapat dilengkapi dengan gugus mata kuliah lain yang menunjang sejumlah kompetensi tertentu untuk mewujudkan tenaga profesi konseling Indonesia yang terandalkan.
e. perlengkapan
1) prasarana dan sarana fisik
2) perangkat kerass dan lunak
3) perpustakaan
4) laboraturium
a) laboraturium intrumentasi konseling
b) laboraturium teknik konseling
c) labiraturium layanan konseling
5) fasilitas praktik disekolah
f. Dosen
1) dosen mata kuliah umum : bergelar S2
2)dosen mata kuliah pendidikan dan psikologi: bergelar S2
3) dosen mata kuliah khusus konseling: bergelar minimal S2 dan/penyandang profesi konselor
g. masukan dasar
masukan dasar untuk dididik menjadi sarjana konseling adalah:
Tamatan SLTA semua jurusan
Diseleksi secara khusus sehingga diperoleh calon yang potensial untuk menjadi tenaga profesi konseling, antara lain dalam hal: intelegensi, kemampuan berkomunikasi, dan disposisi humanistik yang memadai.
2. Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)
a. pertimbangan’
pembukaan dan penyelenggaraan program PPK didasarkan atas pertimbangan berikut:
Tuntutan kebutuhan dan tuntutan profesionalisme yang semakin meningkat akan adanya pelayanan profesi konseling untuk warga masyarakat luas, setara dengan pelayanan dokter, psikolog, psikiater, apoteker, akuntan.
Undang undang No. 20 Thaun 2003, tentang sistem pendidikan nasional yang mengamanatkan diselenggrakannya pendidikan profesi disamping pendidikan akademik dan vokasi diperguruan tinggi
Model pendidikan profesi yang berlaku di Indonesia, seperti pendidikan profesi dikter, psikolog, psikiater, apoteker dan lain-lain
Surat Dirjen Dikti nomor 2047/D/1999, tetang Playanan Bimbingan dan Konseling , khususnya butir tentang  Pendidikan Profesi Konselor
Memorandum Ketua Umum Pengurus Besar IPB (sekatang ABKIN) tahun 1996, tentang Penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Konselor
Hasil  Kovensi Nasional ke-11 IPBI di Mataram tanggal 27-29 Juli 1998, khusunya butir tentang Konselor dan Pndidikan Profesi Konselor.

b. Visi dan Misi
1) Visi dan misi umum program Pendidikan Profesi Konselor mengacu pada visi dan misi profesi konseling
2) Misi khusus program Pendidikan Profesi Konselor adalah menyiapkan tenaga profesi konseling yang bergelar Konselor dengan kewenangan menjalankan pelayanan profesi konseling di masyarakat luas











BAB III
TANGGAPAN


Standarisasi professional konselor adalah hal yang harus diperhatikan oleh pihak sekolah maupun terhadap konselor itu sendiri, konselor harus berpacu pada standar professional konselor agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan memudahkan konselor dalam menyusun program pemberian layanan secara komperhensif























BAB IV
KESIMPULAN

Guru Merupakan jabatan profesional yang senantiasa perlu selalu ditingkatkan kompetensinya. Mewujudkan guru yang benar-benar profesional dan kompeten tidak cukup dengan mengikutiprogram sertifikasi dan tunjangan profesinya, ada dimensi yang harus dipenuhi agar profesionalismenya tetap terjaga, menjamin dan selalu meningkat sesuaidengan kebutuhan serta tuntutan yang berkembang antara lain dengan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan kompetensi profesional guru bimbingan dan konseling.




















DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Keteagaan Perguruan Tinggi. (2004). Dasar Standarisasi  Profesi konseling. Jakarta. Penerbit Bagian Proyek Peningkatan Akademik Dirijen Pendididkan Tinggi Dwepdiknas

Jumat, 17 November 2017

Kumpulan soal PUPK Pramuka

Kumpulan soal PUPK Pramuka"
Selamat membaca Dan Selamat belajar.
#salam_pramuka
1. Apa sebutan pramuka di singapura ( the Singapore scout association)
2. Apa sebutan pramuka di Malaysia ( persekutuan pengakap Malaysia )
3. Apa sebutan pramuka di Filipina ( Kapatiran scouting Filipinas)
4. Apa sebutan pramuka Di India ( the bharat scout and guides )
5. Apa sebutan pramuka Di amerika ( boy scout of America )
6. Pramuka memiliki 3 sifat yaitu ( nasional,internasional,universal )
7. Didalam try satya ada enam kewajiban ( terhadap tuhan,Negara kesatuan,pancasila,sesama hidup,masyarakat,dasa dharma)
8. Siapa bapak pandu sedunia ( sir Robert Stephenson smyth baden powellof gilwell )
9. Lulusan manakah baden powell ( charterhouse school )
10. Pangakat terakhir boden powell di kemiliteran ( letnan jendral )
11. Kapan b p dilahirkan ( 22 februari 1857 )
12. Dimakah bp dilahirkan ( London inggris )
13. Siapakah yang memberi gelar kebangsawanan sir ( raja george v )
14. Siapakah ayah bp ( prof. domine baden poiwell )
15. Apa pekerjaan ayah bp ( guru besar geometri di univ.oxford )
16. Siapakah nama ibu bp ( henrieta grace smyth )
17. Siapakah nama ayah dari ibu bp ( William t smyth )
18. Siapakah nama saudara bp (warrington,george,augustus,frank,penrose,agnes,Henrietta,Jessie,dan baden fletcher)
19. Tanggal berapakah ayah bp meninggal ( 11 juni 1860 )
20. Apa julukan bp semasa sekolah di charterhouse ( bathing towel)
21. Siapakah yang membantu bp masuk kemiliteran ( pamannya kol.henry smyth)
22. Apa pangkat paman bp saat bp masuk militer ( komandan royal military academy di woolwich )
23. Dinegara manakah bp pertama kali ditempatkan setelah lulus di militer ( India )
24. Apa pengkat bp saat tugas di India ( pembantu letnan )
25. Siapa sahabat dekat bp ( Kenneth mc laren)
26. Apa julukan bp yang diberikan oleh bangsa zulu ( impeesa )
27. Buku apa yang ditulis oleh bp yang menjadi masterpiece ( scouting for boys )
28. Siapakah istri bp ( olave st .clair soames )
29. Siapakah nama anak dari bp ( peter ,heather, betty )
30. Pada tanggal berpakah bp dianugrahi gelar lord ( 6 agustus 1920)
31. Pada tanggal berapakah bp mengunjugi Bataviasekarang jakarta ( 3 desember 1934 )
32. Pada tanggal berapakah buku scouting for boys diterbitkan ( 15 januari 1908 )
33. Dimanakah bp meninggal ( nyeri , Kenya )
34. Tanggal berpakah bp meninggal ( 8 januari 1941 )
35. Siapa yang membantu bp dalam mendirikan kepanduan untuk puteri ( Agnes baden powell)
36. Apa judul buku yang ditulis bp untuk meningkatkan kualitas para penegak ( rovering to success )
37. Siapakah yang memberi tanah untuk dijadikan taman tempat bermain dan berlatih ( William f debois mc.laren )
38. Apa nama taman yang bp buat ( gilwell park )
39. Patung apakah yang sering dinaiki para pandu untuk bermain di gilwell park ( patung singa )
40. Dimanakah kantor pusat biro kepanduan dunia ( jenewa , swiss )
41. Apa nama kepanduan saat masa hindia belanda ( NIPV)
42. Apa kepanjangan NIPV ( Nederland indische padvinders vereniging )
43. Peristiwa apakah yang menjiwai majunya gerakan pramuka ( sumpah pemuda )
44. Organisasi apa yang menjadi latar belakang gerakan pramuka ( boedi oetomo )
45. Kapan boedi oetomo didirikan ( 20 mei 1908 )
46. Kapan peristiwa sumpah pemuda ( 28 oktober 1928 )
47. Siapakah yang mencetuskan nama pandu atau kepanduan ( KH.agus salim)
48. Dikota manakah KH.agus salim mencetuskan nama kepanduan ( banjarnegara,banyumas,jateng )
49. Kepres no berapakah tentang gerakan pramuka ( no 238)
50. Siapa yang menadatangani kepres tersebut ( Ir. H juanda )
51. Apa judul lagu perang pandu yang sering dinyayikan suku zulu ( eengonyama )
52. Sebutkan tanda pengenal dalam pramuk ( Umum,satuan,jabatan,kecakapan,kehormatan )
53. TKK mempunyai 3 tingkatan ( purwa,madya,utama)
54. Pertemuan atau pesta untu pramuka siaga disebut ( pesta siaga)
55. Pertemuan untuk penggalang ( jambore,LT,dianpinru)
56. pertemuan untuk penegak ( raimuna,muspanitera )
57. pertemuan untuk pandega ( perkemahan wir karya )
58. siapa penemu morse ( Samuel finley breese morse )
59. apa kepanjangan dari pramuka ( praja muda karan )
60. tanggal berapa pramuka disahkan ( 20 mei 1961 )
61. kapan hari pramuka diperingati ( 14 agustus )
62. gerakan pramuka berlandaskan atas asas ( pancasila )
63. kode kehormatan gerakan pramuka adalah ( try satia dan dasa dharma )
64. motto gerakan pramuka adalah ( satyaku ku darmakan Darmaku ku baktikan )
65. lambang gerakan pramuka adalah ( tunas kelapa )
66. keppres presiden tentang panji gerakan pramuka adalah ( keppres no.448 )
67. kapan keppres tentang panji pramuka disahkan ( 14 agustus 1961 )
68. lagu gerakan pramuka adalah ( hymne pramuka )
69. apa kepanjangan dari wosm ( world organization of scout movement )
70. usia anggota siaga ( 7 – 10 tahun )
71. usia pengalang ( 11 – 15 tahun )
72. usia penegak ( 16 – 20 tahun )
73. usia pandega ( 21 – 25 tahun)
74. anggota muda yang belum menjadi anggota disebut ( anggota muda )
75. satuan karya dibina oleh ( pamong saka )
76. saka yang bergerak dalam bidang kesehatan ( bakti husada )
77. saka yang bergerak dalam bidang keluarga berencana ( kencana )
78. saka yang bergerak dalam bidang kehutanan ( wanabakti )
79. saka yang bergerak dalam bidang kelautan ( bahari )
80. saka yang bergerak dalam bidang Kedirgantaraan ( dirgantara )
81. saka yang bergerak dalam bidang kepolisian ( bhayangkara )
82. saka yang bergerak dalam bidang pertanian ( taruna bumi )
83. saka yang bergerak dalam angakatan darat ( wira kartika )
84. siapakah yang mengilhami temuan morse ( Dr.charrles jakson)
85. siapa penemu lambanag tunas kelapa ( sunarjo atmodipuro )
86. siapakah pencipta lagu hyme pramuka ( husein mutahar )
87. apa warna pakaian gerakan pramuka di Indonesia ( coklat tua dan coklat muda )
88. siapakah pramuka utama di Indonesia ( presiden RI )
89. Istilah siaga ditandai dengan peristiwa ( 20 mei 1908 kebangkitan nasional )
90. istilah penggalang ditandai dengan peristiwa ( sumpah pemuda 28 oktober 1928 )
91. istilah penegak ditandai dengan peristiwa ( hari proklamasi RI 17 agustus 1945 )
92. sebutkan urutan tingkatan dalam siaga ( mula,Bantu,tata )
93. sebutkan urutan tingkatan dalam penggalang ( ramu,rakit,terap )
94. sebutkan tingkatan dalam penegak ( bantara,laksana )
95. tercetusnya system among dalam praku adalah pemikiran dari (raden mas suwardi suryaningrat/ ki hajar dewantara )
96. pada tanggal berapakah ki hajar dewantara lahir ( 2 mei 1889 )
97. kapan ki hajar dewantara meninggal ( 28 april 1959 )
98. apa arti semboyan ing ngarso sung tulodo,ing madya mangun karso,tut wuri handayani ( di depan memberi teladan,didepan ikut membangun/ melaksanakan,dan dibelakang memberi dorongan/bantuan kea rah kemandirian)
99. sebutkan tanda pengenal dalam gerakan pramuka ( umum,satuan,jabatan,kecakapan,kehormatan )
100. aba aba dalam LKBB ada tiga perintah sebutkan ( gerak,aba-aba ditempat terbatas,aba-aba jalan )
101. bagaimana bunyi berita yang pertama kali dikirimkan oleh morse ( what had god wrought/apa apa saja yang telah tuhan berikan )
102. pada tanggal berapakah penemuan morse pertama kali di uji coba dan mengundang para pembesar pemerintahan ( 24 mei 1844 )
103. berapakah ukuran tongkat semaphore ( 50-55 cm )
104. berapakah ukuran bendera semaphore ( 45 X 45 cm )
105. pada tanggal berapakah lambang tunas kelapa disahkan ( 31 januari 1972)
106. sk kwarnas nomer berpakah tentang keputusan disahkannya lambing tunas kelapa ( 06/kn/72)
107. siapakah pencipta lambang garuda pancasila ( MR.Muh yamin)
108. berdasarkan tingkatannya TKK dibagi menjadi 3 sebutkan ( purwa,madya,utama )
109. Bapak Pandu Dunia Bernama( Lord Robert Boden Powell )
110. Nama kecil dari Bapak Pandu Dunia( Robert Stephenson Smith )
111. Bapak Pandu Dunia lahir di kota( London )
112. Kapan Bapak Pandu Dunia di lahirkan( 22 Februari 1857 )
113. Pramuka adalah singkatan dari( Praja Muda Karana )
114. Lambang Gerakan Pramuka adalah( Shiluoet Tuna Kelapa )
115. Pertemuan Besar Pramuka Penggalang disebut( Jambore )
116. Tri Satya berarti ( Tiga Janji )
117. Tri Satya kedua berbunyi( Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat)
118. Kode etik atau kode kehormatan Pramuka Penggalang adalah(Tri Satya dan Dasa Dharma)
119. Dasa Dharma ke-8 berbunyi( Disiplin, berani dan, Setia )
120. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan adalah bunyi Dasa Dharma ke( 10 )
121. Perindukan Siaga beranggotakan anak usia …..sampai dengan… ( 7 – 10 tahun )
122. Pasukan Penggalang beranggotakan anak usia ….sampai denga…( 11 - 15 tahun )
123. Ambalan Penegak beranggotakan anak usia ….sampai dengan…..( 16 – 21 tahun )
124. Salam Pramuka yang digunakan dalam setiap pertemuan disebut salam..( Salam biasa )
125. Salam Pramuka yang digunakan dalam suatu upacara disebut( Salam hormat )
126. Salam Pramuka yang digunakan untuk menghormati pramuka yang sedang mengucap janji disebut salam(salam Janji)
127. Urutan Tingkt Kecakapan Umum Pramuka Siaga adalah( Mula, Tata, Bantu )
128. Urutan Tingkat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang adalah...( Ramu, Rakit, Terap )
129. Urutan Tingkat Kecakapan Umum Pramuka Penegak adalah…( Bantara, Laksana )
130. Ketua Majelis Pembimbing Ranting adalah( Camat )
131. Ketua Majelis Pembimbing Cabang adalah ( Walikota / Bupati )
132. Ketua Majelis Pembimbing Daerah adalah ( Gubernur )
133. Ketua Majelis Pembimbing Nasional adalah( Presiden )
134. Nama Perindukan Siaga menggunakan nama(Warna)
135. Nama Pasukan Penggalang menggunakan nama(Bunga dan Hewan)
136. Nama Ambalan Penegak menggunakan nama( Pahlawan )
137. Pencipta lambang Gerakan Pramuka adalah(Soenardjo Atmodipuro)
138. Sebutkan 3 Sistem Among Gerakan Pramuka ?(Ing ngarso sung tulodo, maksudnya di depan menjadi teladan.Ing madya mangun karso, maksudnya di tengah membangun kemauan.
Tut wuri handayani, maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik kea rah kemandiriaan.)
139. Sebutkan 11 Satuan Karya Pramuka ?(Bahari=kelautan,Bhakti Husada=kesehatan,Bhayangkara=kepolisian, Dirgantara=keudaraan,Kencana=kependudukan,Taruna Bumi=pertanian,Wanabakti=kehutanan, Wirakartika=belanegara,Widya Budaya Bakti=Pendidikan,Pariwisata=Pariwisata,Kalpataru=Kebersihan)
140. Sebutkan 5 Tanda Pengenal Gerakan Pramuka ?(Tanda Umum,Tanda Satuan,Tanda Jabatan,Tanda Kecakapan,Tanda Kehormatan)
141. Apa Yang Dimaksud Dengan IMPESSA ?(Serigala Yang Tidak Pernah Tidur)
142. Dimana Dan Tanggal Berapa Baden Powell Dilahirkan ?(London, Inggris, 22 Februari 1857)
143. Dimana Dan Tanggal Berapa Baden Powell Meninggal ?(Nyeri, Kenya, 8 Januari 1941)
144. Sudah Berapa Kali Jambore Dunia Dan Nasional Dilaksanakan ?(Dunia 22 Kali,Indonesia 9 Kali.)
145. Sebutkan Tingkatan TKU Siaga, Penggalang, Dan Penegak ?( Siaga : Mula,Bantu,Tata. Penggalang :Ramu, Rakit,Terap. Penegak :Bantara,Laksana)
146. Sebutkan 3 Tingkatan TKK ?( Purwa, Madya, Utama.)
147. Sebutkan 5 Warna Golongan Beserta Bidangnya Dalam TKK ?( PUTIH, KUNING, HIJAU, BIRU, MERAH.)
148. berapakah tinggi stock dalam pramuka(160 cm)
149. berapakah lebar stock dalam pramuka(5 cm)
150. apa yang dimaksud EENGONYAMA(Dia Adalah Singa!!)
151. bidang apa saja yang termasuk dalam TKK berwarna merah(Patriotisme dan seni budaya)
152. bidang apa saja yang termasuk dalam TKK berwarna hijau (Keterampilan Dan Pembangunan)
153. bidang apa saja yang termasuk dalam TKK berwarna putih(Ketangkasan Dan Kesehatan)
154. bidang apa saja yang termasuk dalam TKK berwarna biru(Sosial,Kemanusiaan,Gotong Royong,Ketertiban Masyarakat,Perdamaian Dunia,Lingkungan Hidup)
155. bidang apa saja yang termasuk dalam TKK berwarna kuning(Agama,Mental,Moral)
156. sebutkan nama kelompok untuk satuan siaga(Barung)
157. sebutkan nama kelompok untuk satuan penggalang(Regu)
158. sebutkan nama kelompok untuk satuan penegak (Sangga)
159. sebutkan nama kelompok untuk satuan pandega(Racana)
160. siapa bapak pramuka Indonesia(Sri Sultan Hamengkubuwono IX)
161.dimana dan kapan bapak pramuka Indonesia lahir(Yogyakarta,12 April 1912
162.dimana dan kapak bapak pramuka Indonesia meninggal(Washington DC,2 Oktober 1988)
163. apa organisasi kepanduan putri internasional(WAGGGS)
164. siapa yang mendirikan WAGGGS(Agnes Baden Powell)
165.apa kepanjangan dari WAGGGS(World Association Of Girl Guides And Girl Scout)
166.pada tahun berapa kepanduan penggalang berdiri(1908)
167.buku apa yang menginspirasi berdirinya kepanduan penggalang(Scouting For Boys)
168.siapa yang menulis buku scouting for boys(baden powell)
169.penerbit apa yang menerbitkan buku scouting for boys(Horace Cox,Windsor House,Bream’s Building,London E.C)
170.pada tahun berapa kepanduan siaga berdiri(1916)
171.Buku apa yang menginspirasi berdirinya kepanduan siaga(The Jungle Book)
172.siapa yang menulis buku the jungle book(Rudyard Kipling)
173.pada tahun berapa kepanduan penegak berdiri(1918)
174.buku apa yang menginspirasi berdirinya kepanduan penegak(Rovering To Success)
175.siapa yang menulis buku rovering to success(baden powell)
176.berapa lama baden powell menulis buku untuk para Pembina(5 tahun)
177.dari tahun berapakah baden powell menulis buku untuk para Pembina(dari 1914 sampai 1919)
178.apa arti semboyan ing ngarso sung tulodo(di depan memberi teladan),
179.apa arti semboyan ing madya mangun karso(di tengah ikut membangun/melaksanakan)
180.apa arti semboyan tut wuri handayani(di belakang ikut memberi dorongan/bantuan kearah kemandirian)
181.apa tingkatan tertinggi dalam semua golongan pramuka(pramuka garuda)
182.bagaimana cara mengirimkan titik melalui bendera morse(bendera diputar membuat angka 8 di atas kepala
183.bagaimana cara mengirimkan garis melaui bendera morse(bendera diputar membuat angka 8 dari atas ke bawah)
184.peta apakah yang ada dalam syarat SKU penggalang terap(Peta Pita)
185.bagaimana sistematika peta pita(nomor,waktu,laporan,jarak,arah,kiri,kanan,keterangan)
186.sebutkan macam-macam peta dalam pramuka(peta pita,peta lokasi,peta lapangan,peta perjalanan)
187.peta pita dibuat dengan arah dari(bawah ke atas)
188.kepala tongkat pramuka disebut juga(totem)
189.apa kepanjangan dari KIM(Kemampuan Indra Manusia)
190.siapakah nama anak seorang sersan resimen irlandia yang sangat cerdas yang kemudian dianalogikan menjadi Kemampuan Indra Manusia /KIM(Kimball O’Hara)
191.sebutkan tingkatan pendidik dalam pramuka(Pembina,pelatih,pamong,instruktur)
192.sebutkan tingkatan satuan pendidikan dalam pramuka(gugus depan,pusat pendidikan dan latihan)
193.siapa pramuka utama di Indonesia(Presiden RI)
194.sebutkan sifat gerakan pramuka(Mandiri,Sukarela,Nonpolitis)
195.sebutkan tingkatan satuan organisasi gerakan pramuka(Gugus Depan,Kwartir)
196.Undang-undang nomor berapakah yang membahas tentang gerakan pramuka(UU No.12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka)
197.apakah slogan pandu siaga(we will do our best!!)
198.TKK apakah yang baru masuk menjadi TKK wajib(TKK Berenang)
199.Apa dasar penggunaan TKK wajib(Petunjuk Penyelenggaraan Kecakapan Khusus,Keputusan No.134/KN/76 Tahun 1976 dan No.132 Tahun 1979.)
200. Berapa usia untuk anggota penggalang(11-15 thn)
201. Syarat kecakapan khusus bagi penggalang terbagi menbjadi berapa(Tiga)
202. Gunanya untuk menyambung seuatas tali yang sama besar(Simpul anyam berganda)
203. Berdirinya gerakan pramuka diatur oleh kepres RI nomer dan tahun berapa(Nomer 238 tahun1961)
204. Adalah ukuran bendera semaphore(45 cm X 45 cm)
205. Siapakah bapak Pramuka Indonesia(Sri Sultan HB 9)
206. Jumlah minimal TKK yang harus dimiliki oleh anggota pramuka penggalang garuda(10 TKK)
207. Panjang tongkat penggalang berukuran(160 Cm)
208. Siapkah pencipta lagu himne pramuka(H. Muntahar)
209. Tanda pemimpin regu berupa pita jarur berukuran berapa(Panjang 5 Cm Lebar 7 Cm)
210. Gerakan pramuka adalah salah satu badan penyelenggara pendidikan kepanduan yang disyahkan oleh pejabat RI pada tanggal(20 Mei 1961)
211. Tanda jabatan pramuka berbentuk roda kemudi dengan sepuluh buah pegangan memberi arti bahwa setiap pengurusnya bertugas mengemudikan roda organisasi(Dewan Kerja)
212. Dasar penggunaan lambang Negara(UU No.43 Tahun 1958)
213. Pada lambing pramuka garuda terdapat pita yang bertuliskan(Setia Siap sedia)
214. Setiap anggota pramuka harus mempunyai satu kata, hati dan satu sikap mempertahahkan tanah airnya dan menjujung tinggi derajat bangsanya sesuai dengan darma yang ke berapa(Tiga)
215. Merupakan upaya untuk mengembangkan bakat minat dan kemampuan keterampilan dan pengalaman dalam berbagai bidang kejuruan(Saka)
216. Adalah yang memimpin upacara pembukaan dan penutupan latihan penegak(Pradana)
217. Sesuai dengan lampiran I Kepres RI nomer 448 tahun 1961 ketabahan kesetian dan ketekunan dilambang kan dengan warna(Biru Tua)
218. Pencipta lagu Syukur(H.Muntahar)
219. Adalah peberdayaan GP yang dilakukan secara sistematis bekelanjutan dan terencana untuk lebih meningkatkanperan fungsi dan tugas pokok gerakan pramuka serta memperkokoh eksistensi GP adalah(Revitalisasi GP)
220. Gugus depan harus melapor dan daftar ulang kepada kwarcab melalui kwaran berapa tahun sekali(Satu tahun sekali)
221. Yang wajib membuat juklak dan dan petunjuk penyelenggaraan serendah rendahnya dikeluarkan oleh(Kwarcab)
222. Berapa ukuran bendera gugus depan(135 cm x 90 cm)
223. Gambaran yang mendasari suatu kegiatan yang dikemas dengan bersumber pada sejarah pwerjuangan dan budaya bangsa(Kiasan Dasar)
224. Proses pendidikan diluar sekolah dalam bentulk kegiatan menarik dialam terbuka sebagai pembentukan watak adalah(Pengertian Kepramukaan)
225. Bapak Pramuka Indonesia lahir pada tanggal berapa(Yogyakarta, 12 April 1912)
226. Dikota mana bapak pramuka meninggal(Washington DC)
227. Tahun Berapa beliau diangkat menjadi wakil Presiden RI(1973-1978)
228. Apa arti kompas dalam logo WOSM(Melambangkan suatu peringatan bagi Pandu/ Pramuka agar selalu berbuat kebenaran dan dapat dipercaya seperti fungsi kompas, serta tetap menjaga cita-citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.)
229. Sebutkan motto WAGGGs(Sedia)
230. Tahun berapa GP Keluar dari WAGGS(2001)
231. Tanggal berapa hari pramuka diperingati(14 Agustus)
232. Singkatan dari apa KMD(Kursus Mahir dasar)
233. Para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut(HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA)
234. Organisasi kepanduan dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia dengan nama( NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda)
235. K.H. Agus Salim menggunakan nama apa untuk mengganti Padvideri(Pandu)
236. Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh(Ir Djuanda)
237. Suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut disebut(Aba-aba)
238. Berapa panjang dan tempo untuk gerakan langkah tegap pada latihan PBB(65 Cm 120 tempo tiap menit)
239. Robert Stephenson Smyth lahir pada tanggal(22 Februari 1857)
240. pangkat terakhir yang di miliki Baden Powel ketika pensiun dari kemiliterannya adalah(Letnan Jenderal)
241. Siapa nama Istri Baden Powel(Olave St. Clair Soames)
242. Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di mana(Nyeri, Kenya, Afrika)
243. Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama (Girl Guides)
244. Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul(Scouting For Boys)
245. Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di(Olympia Hall, London)
246. Siapa nama Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Azrul Azwar)
247. SK Kwarnas Nomor : 226 Tahun 2007 tentang (Seragam Pramuka)
248. Sebanyak 40 ribu anggota Pramuka dari seluruh dunia, 300 orang diantaranya dari Indonesia, sejak pukul enam pagi Rabu berkumpul di tribune utama bumi perkemahan Hylands Parks, Chelmsport, mengikuti acara "Sunrise Ceremony" memperingati (100 tahun gerakan kepanduan sedunia.)
249. Jambore dunia yang diresmikan Pangeran William itu, urutan kedua setelah sang ayahanda Pangeran Charles menjadi Raja Inggris, berlangsung sejak 28 Juli lalu hingga 8 Agustus dengan tema (One World One Promise)
250. Motto Gerakan Pramuka adalah(SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN)
251. Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut(Satya)
252. Ketentuan Moral yang disebut(Darma)
253. alat bantu untuk menentukan arah mata angin adalah(Kompas)
254. Permukaan kompas di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam disebut(Dial)
255. Berapa derajat ketika jarum kompas menunjuk arah timur(90 derajat)
256. Peta yang menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu(Panorama)
257. Peta yang menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya disebut peta(Pita)
258. Peta yang menggambarkan keadaan atau kondisi suatu lapangan dan daerah sekitarnya dalam skala yang lebih kecil disebut(Lapangan)
259. TKU untuk Pramuka Penggalang berbentuk huruf V, dengan sisi pendek 1,3 cm dan sisi panjang kaki 4,5 cm, dan kedua kaki itu membentuk sudut 120 derajat, berwarna dasar merah. Sisi panjang kaki-kaki hurf V itu lurus di dalam kedua kaki huruf V itu terdapat gambar(Manggar)
260. Seorang pakar psikologi di bidang pendidikan, Bob Nelson memiliki triks sistem belajar yang cukup efektif. Dalam bukunya yang berjudul The Complette Problem Solving, beliau memperkenalkan dengan nama MURDER, yang dimaksud disini bukan artinya Seorang Pembunuh, tetapi sebuah singkatan yakni(Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review.)
261. Usia Peserta didik, Anggota Muda dan Dewasa Muda Pramuka Siaga adalah(7-10 Tahun)
262. Usia Peserta didik, Anggota Muda dan Dewasa Muda Pramuka Penggalang adalah(11-15 Tahun)
263. Usia Peserta didik, Anggota Muda dan Dewasa Muda Pramuka Penegak adalah(16-20 Tahun)
264. Usia Peserta didik, Anggota Muda dan Dewasa Muda Pramuka Pandega adalah ( 21-25 Tahun)
265. Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia (21 tahun)
266. Pembantu Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia(17 tahun)
267. Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia(21 tahun)
268. Pembantu Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia(20 tahun)
269. Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia (25 tahun)
270. Pembantu Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia(23 tahun)
271. Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia (28 tahun)
272. Pembantu Pembina Pandega sekurang-kurangnya(26 tahun)
273. Andalan dan Anggota Majelis Pembimbing sekurang-kurangnya berusia(26 tahun)
274. Keberanian, dinamika, wanita, surya (matahari), kasih saying adalah arti dari warna(Merah)
275. Arti kata praja pada kalimat praja muda karana adalah(Pemuda)
276. Kemurnian, kesucian, kebersiahan dan kewajiban,persahajaan, pria, candra (bulan) arti dari warna(Putih)
277. Kejayaan, kebesaran, keemasan arti dari warna(Kuning)
278. Keagungan, kesejahteraan, kebijaksanaan, kecerdasan arti dari warna(Hijau)
279. Daratan, kemakmuran, keta’atan, taqwa arti dari warna(Biru)
280. Laut, kesetiaan, ketekunan, ketabahan arti dari warna(Biru Tua)
281. Kedalaman, kesungguh-sungguhan arti dari warna(Hitam)
282. jenis warna dan arti warna dalam pramuka diatur dalam(Kepres RI No. 448 tahun 1961)
283. Satuan terkecil dalam Siaga disebut (Barung)
284. Satuan terkecil dalam Penegak disebut( Sangga)
285. Satuan dalam Pandega disebut (Racana)
286. Bila diperlukan pandega dapat dibentuk kedalam satuan terkecil yang disebut(Reka)
287. Suatu kesatuan organic dalam Gerakan Pramuka yang merupakan wadah untuk menghimpun anggota Gerakan Pramuka sebagai peserta didik dan pembina Pramuka, serta berfungsi sebagai pangkalan keanggotaan peserta didik disebut(Gugus Depan)
288. Tongkat Pramuka dapat terbuat dari bambu atau kayu dengan ukuran panjang 160 cm dan diameter(5 cm)
289. Sistem panggilan Kakak- Adik ini telah diatur dengan Dasar : SK Kwarnas Nomor(137 Tahun 1987 tentang Penyempurnaan PP Gudep Gerakan Pramuka)
290. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 1974 – 1978(Letjen Sarbini)
291. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 1978 – 1993(Letjen Mashudi)
292. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 1993- 1998 (Letjen Himawan Sutanto)
293. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 1998 - 2003 (Letjen Riai Harahap)
294. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2003 – sekarang(Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH)
295. Untuk pertama kalinya, bumi perkemahan yang kemudian dinamai Bumi Perkemahan Wiladatika Cibubur itu, digunakan untuk arena Jambore Nasional (Jamnas) pertama pada tahun(1973)
296. WOSM adalah organisasi induk dari organisasi-organisasi kepanduan di seluruh dunia merupakan singkatan dari(World Organization of Scout Movement)
297. Satu-satunya tokoh Gerakan Pramuka Indonesia yang pernah dipercaya memimpin Komite Kepanduan Asia-Pasifik adalah(Azis Saleh)
298. Siapakah pencipta bayangan tunas kelapa(Sunarjo Atmodipuro)
299. Siapakah yang menemukan sandi morse(Samuel Finley Breese Morse)
300. Bumi perkemahan Cibubur teletak di daerah Jakarta(Timur)
301. Siapakah ka. Kwarnas kita sekarang (Adhyaksa Dault)
302. Sebutkan Saka yang baru terbentuk(Pariwisata, Widya Budaya Bakti, Kalpataru)
303. Ada berapa Saka yang ada di Indonesia saat ini (11 Saka)
304. Sk. Kwarnas nomor berapa yang mengatur tentang Saka Pariwisata(Sk. Kwarnas no. 078 dan 080 tentang saka pariwisata tahun 2014)
305. Saka Pariwisata bergerak di bidang(Pariwisata)
306.Saka Widya Budaya Bakti bergerak di bidang(Pendidikan)
307.Misi utama dari Saka Widya Budaya Bakti adalah(Memberantas buta aksara)
308.Kementerian yang menanungi Saka Widya Budaya Bakti adalah(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
309.Saka Kalpataru bergerak di bidang(Kebersihan)
310.Siapakah nama panggilan bapak pandu sedunia(Robert Stephenson)
311.Apakah kepanjangan dari muspanitera(Musyawarah pramuka penegak dan pramuka pandega puteri putra)
312.Raimuna Daerah provinsi kepri tahun 2014 dilksanakan pada tanggal(30 november-4 desember)
313.Kemah budaya nasional pernah dilaksanakan di provinsi kepri yaitu di kota(Bintan)
314.MTQ Nasional pernah dilaksanakan di provinsi kepri yaitu di kota(Batam)

# Setiap Pramuka Adalah Kantor Berita

Senin, 13 November 2017

Jumat, 10 November 2017

Kematian pasti akan datangšŸ˜­




Surat Al-An’am Ayat 61


Artinya: “Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya”.

Surat Al-‘Ankabut Ayat 57


Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan”.


Surat Ar-Rum Ayat 19


Artinya: “Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur)“.

Surat Al-Ahzab Ayat 16


Artinya: “Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja“.

Selasa, 07 November 2017

Api Unggun-Arti dan makna api unggun

SALAM  PRAMUKA !!!
         Api unggun adalah api di luar ruang yang didapat dari sengaja menyalakan kayu bakar, potongan kayu, atau kumpulan dahan, ranting, jerami, atau daun-daun kering. Pramuka, pecinta alam, atau peminat kegiatan alam bebas sering membuat api unggun sewaktu berkemah atau melakukan kegiatan di alam terbuka.(Penjelasan Umum).
         Potongan kayu atau ranting disusun ke atas dengan memberi ruang di antara susunan kayu agar api cukup mendapat oksigen, dan api unggun bisa menyala hingga kayu habis. Angin kencang, kabut, kondisi kayu yang basah, udara yang sangat lembap, dan lokasi yang tipis oksigen merupakan penyebab api unggun sulit menyala.
        Api unggun  memiliki fungsi yang sangat banyak baik dalam kepramukaan atau upacara pramuka maupun untuk umum sperti pendaki gunung, camping dan masih banyak lagi. membuat api unggun tentunya memiliki tujuan penting tertentu bukan sekedar untuk penerang kegelapan, Cara membuat atu menyusun api unggun pun tidak sembrangan.

Fungsi dan kegunaan penting api unggun
Penghangat.
Menghindari serangan binatang buas.
Memasak.
Sebagai alat untuk membuat sandi morse dengan asapnya.
Penerang.

          Api unggun dinyalakan dengan maksud untuk menjaga diri dari binatang buas, menghangatkan diri, isyarat keadaan bahaya, atau sebagai perapian untuk memasak makanan. Sewaktu berkemah, orang sering berkumpul di sekitar api unggun untuk menyanyi, menari, atau bermain kembang api. Bahan makanan seperti ubi jalar, singkong, atau jagung bisa dimasak dengan cara dibakar dengan api unggun. Makanan juga bisa ditusuk dengan ranting kayu atau tongkat besi sebelum dipanggang. Alat masak seperti panci dan wajan juga bisa digunakan di atas perapian dengan bantuan penumpu dari batu atau kayu.



         Dalam acara tersebut, semua yang hadir dalam Malam Renungan Apu Unggun diajak untuk menyanyikan lagu Bagimu Negeri yang menggambarkan janji untuk mengabdi pada negeri bermakna menghambakan diri untuk kepentingan negeri. Bekerja, berpikir dan berupaya untuk negerinya, menjadikan diri sebagai hamba yang mengabdi dan menjadikan negeri sebagai alamat tempat pengabdian. Para peserta kemudian memberikan penghormatan dan mencium bendera merah putih sebagai simbol rasa hormat dan cinta kepada tanah air Indonesia.

                              SALAM  PRAMUKA !!!